Suatu
hari terdapat empat remaja yang bersahabat sejak kecil. Rumah mereka saling
berdekatan, sehingga sering keluar rumah bersama. Saat TK mereka berangkat ke
sekolah bersama-sama. Bila salah satu ada yang belum siap yang lainnya akan
sabar menunggu. Setelah sudah siap semua, baru mereka berangkat bersama-sama.
Keempat
remaja itu bernama Fitri, Angel, Afia, dan Diva. Diva lebih tua 1 tahun dari
yang lain. Saat Diva kelas 1 SD anak yang lain masih TK. Walaupun berbeda
kelas, mereka tetap menjaga persahabatan.
Setelah
pulang sekolah, mereka bermain bersama teman-teman yang lain. Empat sahabat ini
sangat suka bermain permainan tradisional. Setiap hari mereka kumpul di
lapangan atau di halaman rumah salah satu dari mereka. Tepat pukul 15.00 sore.
Kali ini mereka mengumpulkan uang untuk membeli permainan
bola bekel yang harganya tujuh ribu rupiah. Setelah mereka dapat membeli bola
bekel, mereka mulai bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka
pulang ke rumah masing-masing untuk mandi dan mempersiapkan untuk berangkat ke
mushola dekat rumah mereka. Saat adzan tiba mereka berangkat bersama-sama
hingga pulangnya pun juga bersama-sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan
untuk mengobrol sebentar. Walaupun mereka masih mempunyai PR yang belum
dikerjakan.
Hampir setiap hari mereka
berkumpul bersama, apalagi saat hari libur sekolah. Mereka bisa bermain sampai
lupa waktu dan larut malam. Sampai-sampai Angel dimarahi ibunya. Angel kena
marah gara-gara pulang terlalu malam. Hari demi hari mereka lalui bersama
dengan penuh canda tawa.
Ketika Diva naik ke SMP, Fitri, Angel, Afia
berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka berempat jarang bermain dan keluar
bersama. Diva jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius dengan
pelajarannya. Tetapi Fitri, Angel, Afia menyadari Bagaimana kesibukan yang dialami
Diva. Di kelas 6 SD ini, Fitri, Angel, Afia masih bisa bermain bersama, tetapi
mereka merasa kurang puas karena tidak ada kehadirannya Diva.
Saat Fitri, Angel, Avian naik ke
SMP. Mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa berkumpul bersama lagi.
Keempat remaja ini memiliki sekolah yang berbeda, dan mereka sudah tidak bisa
bermain bersama lagi karena pulang sekolah disore hari.
Mereka
sudah lelah seharian sekolah. Jadi lebih memilih istirahat di rumah. Empat
sahabat ini menekuni pelajarannya masing-masing. Dengan belajar giat dan rajin
mereka berharap mendapat nilai yang terbaik dan memuaskan. Jadi mereka tidak
memiliki waktu luang sedikitpun untuk bermain bersama. Mereka lebih memilih
bermain di sekolah ketika jam istirahat dengan teman-teman sekolahnya.
Di sekolahnya Fitri mendalami permainan bola
voli, sedangkan Angel lebih memilih untuk mengembangkan bakatnya dibidang
bulutangkis. Sedangkan Afia ia lebih memilih untuk mengikuti dance. Dan yang
terakhir Diva yang lebih tua satu tahun dari mereka, Diva mengikuti Paskibra.
Saat
itu di SMA mereka melanjutkan keahliannya ke ekskul masing-masing. Mereka
memilih yang tidak jauh beda dari pilihan mereka di SMP.
Suatu
hari mereka berempat tidak sengaja bertemu lagi di lingkungan rumah mereka,
Mereka pada saat itu libur dari sekolah masing-masing, ketika mereka berempat
berkumpul mereka merencanakan sesuatu. Mereka berniat berkumpul untuk bermain
bersama ketika mereka akan libur bersamaan.
Di
suatu sore Diva yang lebih tua dari teman-temannya, mengajak untuk mengadakan
pertemuan di halaman rumah Diva. Pertemuan ini bertujuan untuk merencanakan
bermain lagi bersama sama seperti yang dulu mereka lakukan bersama.
Pada akhirnya mereka pun membaca
buku cerita dan mengobrol bersama di lapangan terdekat rumah mereka. Mereka senang
dan gembira bisa melakukan aktifitas kecil ini bersam sahabat-sahabatnya lagi.
Mereka menceritakan tentang masa kecil mereka yang penuh canda tawa ketika
mereka bersama-sama dulu. Akhirnya mereka membuat keputusan apabila
mereka libur sekolah mereka akan berkumpul di rumah Diva untuk melakukan
bermain bersama seperti seperti dulu.
Senang
sekali dapat berkumpul bersama-sama, bercanda, bermain, juga makan-makan
bersama. “Jadi seru dan rame kalau kita mengadakan acara seperti ini. Kami gak
akan saling melupakan dan akan terus bersama, bersahabat seperti sekarang ini”
ujar Diva.
Mereka
sepakat Diva yang jadi ketua atau pemimpinnya. Giliran bermain di tempat rumah
masing-masing ada jadwalnya. Jadi gak ada saling iri juga sakit hati begitu
juga makanan saling berbagi.
Hari
berganti hari mereka lalui bersama. Mereka sangat senang dengan kisah
persahabatannya. Semakin tumbuh besar mereka semakin mengerti arti
persahabatan. Meski berbeda sekolah kami bisa membagi waktu untuk bisa
berkumpul. Mereka berjanji tidak akan memutuskan hubungan persahabbbatan itu. Sering
kali mereka komunikasi lewat sosial media atau semacamnya mereka berkomitmen
akan menjadi SAHABAT UNTUK SELAMANYA.
LOMBA MENULIS CERPEN
DISPENDIK KOTA SURABAYA
TEMA :
SAHABATKU
JUDUL :
SAHABAT SEJAK KECIL
PENULIS :
AINUNA NUR HIDAYAH
SISWA KELAS 5 SDN TAMBAKSARI III/159 SURABAYA